Cara Mengatasi Error "The Content Area Was Not Found in Your Page" di Elementor

 Beberapa waktu lalu saya custom template baru untuk website ANGPHOT karena ingin menambahkan landing page. Kemudian, ada beberapa plugin yang ditambahkan, termasuk elementor and add-ons. Di sini saya cukup bingung beberapa hal, terutama karena pertama kali menggunakannya.

Saya mencoba mengubah header dan footer, tetapi saat saya mencoba mengakses halaman (page), konten halaman tidak muncul. Jadi, hanya ada bagian header dan footer-nya saja. Bingung? Tentu saja.

Kamu juga mengalami error "The Content Area Was Not Found in Your Page" saat menggunakan Elementor? Jangan khawatir, kamu bukan satu-satunya yang menghadapi masalah ini. Error ini cukup umum terjadi, terutama saat menggunakan template halaman khusus. Kali ini saya ini akan membahas penyebab serta solusi untuk mengatasi error tersebut.

Penyebab Error "Content Area Not Found"

Cara Mengatasi Error "The Content Area Was Not Found in Your Page" di Elementor

Saya mencoba mencari beberapa informasi, bahkan termasuk dari dokumentasi Elementor, ternyata error ini dapat muncul karena beberapa alasan, di antaranya:

1. Penggunaan Template Halaman Kustom

Jika kamu menggunakan template halaman khusus yang didesain sendiri dan mencoba mengeditnya dengan Elementor, error ini mungkin muncul. Beberapa tema tidak menyertakan fungsi the_content dalam template mereka, yang menyebabkan Elementor tidak dapat menampilkan konten halaman dengan benar.

Sebagai solusi, pastikan template yang kamu gunakan sudah menyertakan fungsi the_content. Jika tidak, kamu dapat menambahkannya secara manual dalam file template tema yang digunakan.

2. Mengedit Halaman Dinamis

Halaman yang kontennya dibuat secara dinamis, seperti halaman beranda atau blog, sering kali tidak memiliki fungsi the_content. Karena itu, ketika kamu mencoba mengeditnya dengan Elementor, error ini muncul. Hal yang sama berlaku untuk halaman WooCommerce seperti "Shop" atau "Product", karena halaman ini juga tidak menyertakan fungsi the_content.

Untuk mengatasi masalah ini, kamu bisa mencoba membuat halaman statis dan kemudian menggunakan Elementor untuk mengeditnya. Alternatif lain adalah menggunakan widget Elementor yang sesuai untuk menampilkan konten dinamis dengan cara yang benar.

Baca juga: Tipe-Tipe Data dalam Pemrograman, Apa Saja?

3. Konflik dengan Plugin Lain

Jika kamu menggunakan banyak plugin pihak ketiga, ada kemungkinan salah satunya menghambat Elementor bekerja dengan baik. Konflik antar-plugin dapat menyebabkan error ini muncul, misalnya fitur combine CSS di plugin WP Rocket.

Untuk mengidentifikasi penyebab konflik, coba nonaktifkan semua plugin kecuali Elementor, lalu aktifkan satu per satu hingga menemukan plugin yang bermasalah. Jika ditemukan plugin yang menyebabkan konflik, kamu bisa mencari alternatif atau menghubungi pengembang plugin untuk mendapatkan solusi.

Apa Itu Fungsi the_content?

Fungsi the_content adalah fungsi bawaan WordPress yang menampilkan konten dari sebuah postingan atau halaman. Elementor memerlukan fungsi ini agar dapat mengedit dan menampilkan konten dengan benar. 

Jika tema yang kamu gunakan tidak memiliki fungsi ini dalam template halaman, maka Elementor tidak akan bisa bekerja dengan baik.

Cara Mengatasi Error "Content Area Not Found"

Untuk mengatasi error "The Content Area Was Not Found in Your Page" di Elementor, kamu bisa melakukan pembenahan secara manual dengan beberapa cara berikut.

1. Menambahkan Fungsi the_content dalam Template Halaman

Metode 1: Melalui Dashboard WordPress

Jika kamu menggunakan template khusus, seperti myCustomTemplate, pastikan file template tersebut memiliki kode berikut:

<?php the_content(); ?>

Untuk menambahkannya:

Cara Mengatasi Error The Content Area Was Not Found in Your Page di Elementor

Masuk ke Dashboard WordPress -> Appearance (Tampilan) -> Editor.

Setelah itu, cari tema yang sedang digunakan dan temukan file template halaman yang ingin diedit. Tambahkan kode yang telah disebutkan sebelumnya ke dalam file template, lalu simpan perubahan yang telah dilakukan.

Setelah itu, coba kembali mengedit halaman dengan Elementor. Error seharusnya sudah hilang.

Baca juga: Kenapa Demo Website Menggunakan Lorem Ipsum?

Metode 2: Mengedit File Melalui FTP

Kamu juga bisa mengedit file template melalui FTP:

cara mengatasi error content area was not found di elementor

Akses server melalui FTP dan navigasikan ke folder wp-content -> themes. Setelah itu, buka folder tema yang sedang aktif dan cari file template halaman yang ingin diedit. Kemudian, tambahkan kode berikut:

<?php the_content(); ?>

Simpan perubahan dan periksa kembali halaman kamu di Elementor.

2. Mengubah Pengaturan Permalink

mengubah permalink

Terkadang, mengubah pengaturan permalink dapat memperbaiki error ini. Caranya:

  • Masuk ke Dashboard WordPress -> Settings (Pengaturan) -> Permalinks.
  • Reset atau ubah struktur permalink, lalu simpan perubahan.

3. Menonaktifkan Plugin yang Bermasalah

Jika error masih muncul, coba langkah berikut:

  • Nonaktifkan semua plugin kecuali Elementor.
  • Aktifkan kembali plugin satu per satu untuk menemukan plugin yang menyebabkan konflik.
  • Jika ada plugin yang bermasalah, kamu bisa menghapusnya atau menghubungi tim dukungan plugin tersebut.

4. Mengganti Tema

Jika solusi di atas tidak berhasil, coba beralih ke tema default WordPress seperti Twenty Twenty-Three. Jika error hilang, berarti tema yang kamu gunakan tidak kompatibel dengan Elementor.

5. Membersihkan Cache

Terkadang, cache browser atau cache plugin dapat menyebabkan error ini. Coba bersihkan cache dan refresh halaman.

Error "The Content Area Was Not Found in Your Page" biasanya terjadi karena tema atau template halaman yang tidak kompatibel dengan Elementor. Dengan menambahkan fungsi the_content, mengubah permalink, atau memeriksa konflik plugin, kamu dapat mengatasi masalah ini dengan mudah.

Jika masih mengalami kesulitan, jangan ragu untuk meninggalkan komentar atau menghubungi tim dukungan Elementor untuk bantuan lebih lanjut.

Tipe-Tipe Data dalam Pemrograman, Apa Saja?

tipe-tipe data dalam programming

Tipe data merupakan konsep fundamental dalam pemrograman yang perlu dikuasai sebelum mulai menulis kode. Setiap bahasa pemrograman memiliki berbagai jenis tipe data yang digunakan untuk menyimpan dan mengelola informasi. Pemilihan tipe data yang tepat sangat penting karena dapat mempengaruhi efisiensi penggunaan memori dan kinerja program.

Pengertian Data

Data adalah sekumpulan informasi yang dikumpulkan, disimpan, dan diproses untuk tujuan tertentu. Dalam pemrograman, data dapat berupa angka, teks, gambar, atau bentuk lainnya yang digunakan untuk menjalankan operasi dalam sebuah program. 

Data dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis dan strukturnya, yang kemudian mempengaruhi bagaimana data tersebut disimpan dan dimanipulasi oleh program.

Secara umum, tipe data dapat dikategorikan menjadi tipe data primitif dan tipe data kompleks. Tipe data primitif mencakup integer, float, character, dan boolean, yang berfungsi untuk menyimpan nilai dasar seperti angka, huruf, dan nilai logis. Contohnya, integer digunakan dalam operasi matematika, sedangkan boolean digunakan dalam logika pemrograman.

Sementara itu, tipe data kompleks mencakup array, string, dan struktur data lainnya seperti list dan dictionary dalam beberapa bahasa pemrograman. Tipe data ini digunakan untuk menyimpan dan mengelola kumpulan nilai yang lebih kompleks. 

Misalnya, array sering digunakan dalam pengolahan data besar dan manipulasi elemen secara terstruktur, sedangkan dictionary berguna dalam penyimpanan pasangan kunci-nilai untuk pencarian data yang lebih efisien.

Baca juga: Kenapa Demo Website Menggunakan Lorem Ipsum?

Tipe Data yang Sering Digunakan

Tabel berikut merangkum beberapa tipe data yang sering digunakan dalam bahasa pemrograman, termasuk Structured Query Language (SQL). Structured Query Language (SQL) adalah bahasa pemrograman yang dirancang khusus untuk mengelola dan memanipulasi basis data relasional. 

SQL digunakan untuk membuat, membaca, memperbarui, dan menghapus data dalam sistem manajemen basis data seperti MySQL, PostgreSQL, dan SQL Server. 

SQL memiliki berbagai perintah seperti SELECT untuk mengambil data, INSERT untuk menambahkan data, serta UPDATE dan DELETE untuk mengubah atau menghapus data yang sudah ada. Dalam konteks tipe data, SQL menyediakan berbagai jenis data seperti INT (bilangan bulat), VARCHAR (teks variabel), dan BOOLEAN (nilai benar atau salah) yang digunakan untuk mendefinisikan struktur tabel dalam basis data.

NoTipe DataPengertianContoh
1.Integer (INT)Integer (int.) merupakan tipe databerbentuk bilangan bulat atau numerik yang umumnya digunakan untuk menyimpan angka tanpa komponen pecahan. Tipe data ini mencakup semua bilangan bulat baik yang positif maupun negatif dengan range tertentu.0, 1, 59, -20, -3.
2.Character (CHAR)Karakter merupakan tipe data yang mengandung tabel ASCII, seperti huruf alfabet, simbol, tanda baca, serta emoji. Selain alfabet, Char dapat berupa huruf dari bahasa lain, seperti arabic, china, jepang, dll.A, D, 4, emoji, #, dll
3.Boolean (Bool)Boolean adalah jenis tipe data untuk mewakili nilai yang benar dan salah dalam data.0 = False (Salah)1 = True (Benar)
4.ArrayArray adalah tipe data untuk menyimpan sejumlah elemen dari urutan tertentu, dan biasanya berasal dari tipe yang sama.
BaliBandungBogor012Indeks dari ketiga nilai variabel tersebut adalah 0 (Bali), 1 (Bandung), dan 2 (Bogor). Karena mengandung tiga elemen, panjang Array-nya adalah 3.
5.String (STR)String merupakan tipe data yang paling umum digunakan untuk menyimpan teks. Selain itu, string juga dapat menyertakan angka dan simbol, tetapi ia akan selalu diperlakukan sebagai teks.“Bali”“Bandung”“Bogor”
6.FloatFloat merupakan tipe data numerik untuk menyimpan angka yang mungkin memiliki komponen pecahan.0.70.49.4

Baca juga: Cara Setting Fitur Combine CSS pada Plugin WP Rocket WordPress

Tipe Data Lanjutan

Selain tipe data dasar di atas, ada beberapa tipe data lain yang lebih kompleks dan sering digunakan dalam pemrograman modern:

  • List (Daftar): Struktur data serupa array tetapi dapat menyimpan elemen dengan tipe berbeda dan ukurannya bisa berubah secara dinamis. Contoh penerapannya adalah daftar tugas dalam aplikasi manajemen proyek.
  • Dictionary (Kamus): Struktur data yang menyimpan pasangan kunci-nilai, sering digunakan dalam bahasa seperti Python untuk menyimpan data yang berhubungan. Misalnya, dictionary dapat digunakan untuk menyimpan informasi pelanggan dalam aplikasi e-commerce.
  • Set: Kumpulan elemen unik tanpa indeks yang sering digunakan dalam operasi matematika dan pencarian data. Contohnya, set digunakan untuk menyimpan daftar kategori unik dalam sistem rekomendasi.
  • Tuple: Struktur data mirip dengan list tetapi bersifat immutable (tidak dapat diubah setelah dideklarasikan). Tuple sering digunakan untuk menyimpan data yang tidak boleh berubah, seperti koordinat lokasi geografis.

Pemahaman mengenai berbagai tipe data ini sangat penting dalam pemrograman karena dapat membantu pengembang memilih struktur data yang paling sesuai untuk kebutuhan aplikasinya.

Ini Tentang Aku dan Tuhanku

hubungan dengan Tuhan

 Aku berusaha mencari cinta yang sejati, cinta yang tulus, dan cinta yang tanpa meminta atau pamrih?

Dan aku menemukannya. Siapa yang lebih dalam cintanya dibandingkan cinta Tuhan padamu? Bayangkan, ketika aku menangis, ketika aku sendirian, dan aku tidak memiliki siapa-siapa, aku hanya bergumam, bisakah saya tetap melangkah, Tuhan. Kemudian, tiba-tiba Tuhan tunjukkan cahaya kecilnya.

Cahaya dalam bentuk kesempatan yang membuatku tidak bisa memilih menyerah saat itu. Entah itu hadiah, hibah, kemenangan, atau kesempatan lain yang mungkin tidak didapatkan orang lain.

Terkadang, aku merasa tidak adil, karena tiap-tiap manusia mengambil Tuhan yang berbeda, bergantung orang tuanya. Ini kubilang karena aku pernah mengalami bagaimana rasa sakit melihat orang yang kamu sangat cintai berada di seberang yang berbeda. 

Dalam kepercayaanmu, dia tidak akan mendapat keselamatan di alam setelah kematian. Namun, di kepercayaan dia, kita yang bukan juga hambanya, juga takkan mendapat keselamatan di kepercayaan dia. Yang menyakitkan adalah hatimu sungguh tidak mampu melihatnya menderita, apalagi di alam yang abadi.

Namun, terlepas dari itu semua, aku tetap menyukai konsep Tuhan yang Esa, Tuhan yang lepas dari sifat-sifat fana -- lahir dan kematian -- yang itu adalah sifat-sifat manusia.

Jika aku memiliki harta yang lebih, aku sungguh ingin memberikan untuk Tuhanku, tapi juga bukan berarti aku kekurangan. Aku hanya ingin memberikannya.

Aku memberikannya, berpikiran bagaimana jika besok aku mati dan aku belum bisa memberikan yang terbaik untuk Tuhan? Aku selalu berpikir, dari setiap hal yang kulewati, sebenarnya Tuhan yang berhasil memberikan rasa tenang dalam hatiku, melebihi manusia.

Padahal, Dia sudah begitu sangat baik. Saat aku berpaling, saat aku menangis sendirian, dan saat aku bercerita sendirian, sebenarnya Dia mendengarkan. Walaupun aku berkata itu dalam hatiku dan tidak kuucapkan.

Sesederhana aku berkata dalam hatiku, "Tuhan, izinkanlah hari ini terang hingga nanti malam." Tuhan sungguh tidak menurunkan hujan hari itu.

Tidak ada cinta yang lebih indah daripada cinta Tuhan untuk kita. Maka dari itu, jika ditakdirkan berjodoh dengan seseorang, aku sungguh berharap dia seseorang yang juga mampu memiliki arti tentang Tuhan yang setara, atau bahkan lebih dalam. Kebijaksanaan dalam dirinya sungguh menggerakkan hatiku untuk mendekat pada Tuhan tanpa disuruh.

Yang dengannya, diri dan akhlakku menjadi semakin baik tanpa disuruh. Dengannya pula, hatiku menjadi semakin lembut dan mataku menjadi semakin hangat. Hubungan yang tulus, sebagaimana kuharap itu juga terhubung dengan Tuhanku.

Kenapa Demo Website Menggunakan Lorem Ipsum?

demo lorem ipsum

Lorem ipsum sekali sekali saya melihatnya dalam demo website yang ingin saya coba kembangkan di WordPress. Kemudian, tersebut dalam diri saya pertanyaan, "Kenapa demo website menggunakan lorem ipsum?

Jika kamu pernah melihat demo website atau template desain, kemungkinan besar kamu sudah akrab dengan teks "Lorem Ipsum". Teks ini sering muncul dalam blok paragraf, judul, atau bahkan elemen desain lainnya. 

Namun, kenapa teks ini begitu populer dalam dunia pengembangan website dan desain grafis? Artikel ini akan membahas sejarah, fungsi, dan alasan mengapa Lorem Ipsum tetap menjadi pilihan utama untuk demo website hingga saat ini.

Apa Itu Lorem Ipsum?

Lorem Ipsum adalah teks tiruan (dummy text) yang sering digunakan dalam dunia percetakan dan desain grafis. Teks ini berasal dari naskah Latin klasik karya Cicero berjudul "De Finibus Bonorum et Malorum" yang ditulis pada tahun 45 SM. Namun, teks tersebut telah dimodifikasi untuk tidak memiliki makna yang jelas, sehingga fokus pembaca lebih tertuju pada tata letak dan desain daripada isi teks itu sendiri.

Sejarah Penggunaan Lorem Ipsum

Penggunaan Lorem Ipsum dalam dunia percetakan sudah berlangsung sejak abad ke-16. Saat itu, para pekerja percetakan menggunakan teks ini untuk mengisi ruang pada tata letak desain sebelum konten asli dimasukkan. Tradisi ini terus berlanjut hingga era digital, di mana desainer web dan pengembang software mulai mengadopsinya untuk tujuan serupa.

Pada tahun 1960-an, perusahaan Letraset mulai mempopulerkan Lorem Ipsum dengan menyertakannya dalam lembaran huruf transfer mereka. Kemudian, pada tahun 1980-an, perangkat lunak penerbitan desktop seperti Aldus PageMaker semakin memperkenalkan Lorem Ipsum ke khalayak yang lebih luas.

Kenapa Demo Website Menggunakan Lorem Ipsum?

Ada beberapa alasan mengapa Lorem Ipsum tetap menjadi pilihan utama untuk demo website:

1. Fokus pada Desain, Bukan Konten

Karena Lorem Ipsum adalah teks yang tidak memiliki makna jelas, perhatian pengunjung lebih tertuju pada elemen visual seperti tata letak, warna, dan tipografi. Ini membantu desainer dan klien menilai tampilan keseluruhan tanpa terganggu oleh isi teks.

2. Menyerupai Struktur Teks Asli

Lorem Ipsum memiliki panjang kata dan pola distribusi yang menyerupai teks nyata dalam berbagai bahasa. Hal ini membantu desainer memahami bagaimana teks akan terlihat di elemen seperti paragraf, heading, atau daftar poin.

3. Mencegah Distraksi

Jika desainer menggunakan teks bermakna atau bahasa sehari-hari, klien cenderung lebih fokus pada isi konten daripada desain yang sedang dievaluasi. Lorem Ipsum membantu menghindari gangguan tersebut.

4. Standar Industri yang Populer

Lorem Ipsum sudah menjadi standar dalam dunia desain dan pengembangan web. Banyak template, builder website, dan tema WordPress menyertakannya secara default.

Contoh Kode Lorem Ipsum pada Website

Berikut adalah contoh kode HTML sederhana yang menggunakan teks Lorem Ipsum:

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
    <title>Demo Website</title>
</head>
<body>
    <h1>Selamat Datang di Website Kami</h1>
    <p>Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua.</p>
</body>
</html>

Kode ini menunjukkan bagaimana Lorem Ipsum diterapkan untuk mengisi konten sementara pada elemen paragraf.

Baca juga: Cara Setting Fitur Combine CSS pada Plugin WP Rocket WordPress

Alternatif Lorem Ipsum yang Kreatif

Meskipun Lorem Ipsum sangat populer, ada alternatif kreatif yang bisa kamu coba jika ingin sesuatu yang lebih unik, seperti:

Bacon Ipsum

Bacon Ipsum adalah teks dummy yang menggunakan istilah-istilah kuliner, khususnya makanan berbahan daging seperti bacon, steak, dan lainnya. Teks ini cocok untuk desain bertema kuliner atau restoran agar lebih relevan dan menarik perhatian klien yang bergerak di industri makanan.

Contoh:
"Bacon ipsum dolor amet pork chop sirloin ham hock turkey tri-tip brisket boudin. Spare ribs beef ribs corned beef bacon..."

Cupcake Ipsum

Cupcake Ipsum menawarkan teks dummy bertema kue dan manisan. Teks ini memberikan kesan manis dan menggemaskan, sehingga cocok untuk website toko kue, bakery, atau bisnis makanan penutup.

Contoh:
"Cupcake ipsum dolor sit amet chocolate bar jelly-o sweet roll cotton candy lemon drops cake..."

Pirate Ipsum

Pirate Ipsum menggunakan bahasa khas bajak laut yang menciptakan kesan santai, kasual, dan penuh petualangan. Alternatif ini cocok untuk situs yang menargetkan audiens muda atau berjiwa petualang.

Contoh:
"Arrr! Pirate ipsum dolor sit amet, hoist the mainsail shiver me timbers landlubber aye scallywag..."

Baca juga: Apa itu Post Meta? Pengantar Bidang Kustom WordPress

Kapan Harus Mengganti Lorem Ipsum?

Meskipun Lorem Ipsum sangat berguna untuk demo website, penting untuk menggantinya dengan konten asli sebelum peluncuran situs. Menggunakan teks dummy pada situs yang sudah live bisa membuat kesan tidak profesional dan membingungkan pengunjung.

Berikut adalah beberapa tips saat mengganti Lorem Ipsum dengan konten asli:

  • Gunakan bahasa yang sesuai dengan audiens target.
  • Pastikan teks mencerminkan tujuan dan identitas merek kamu.
  • Jangan lupa periksa tata letak setelah mengganti teks untuk memastikan semuanya tetap rapi.

Lorem Ipsum telah menjadi elemen penting dalam dunia desain dan pengembangan web karena kemampuannya membantu desainer fokus pada tampilan visual tanpa gangguan teks bermakna. Meskipun terdapat banyak alternatif yang lebih unik, Lorem Ipsum tetap menjadi pilihan praktis karena kemudahan penggunaannya dan kesesuaiannya dengan kebutuhan demo website. 

Ingatlah untuk selalu mengganti teks dummy ini dengan konten asli sebelum situs kamu diluncurkan agar terlihat lebih profesional dan menarik bagi pengunjung.

Cara Setting Fitur Combine CSS pada Plugin WP Rocket WordPress

setting combine CSS pada WP Rocket

Pagi ini, Sabtu, 15 Maret 2025, saya berencana melakukan optimasi website menggunakan plugin WP Rocket. Salah satu fitur yang menarik perhatian saya adalah opsi "Combine CSS".

Saya mengetahui bahwa fitur "Combine CSS" berfungsi untuk menggabungkan semua file CSS menjadi satu, dengan tujuan mengurangi jumlah permintaan HTTP (HTTP requests) dan meningkatkan kecepatan website.

Namun, saat membaca deskripsinya, saya melihat peringatan: "Not recommended if your site uses HTTP/2." Hal ini membuat saya penasaran dan memutuskan untuk melakukan pengecekan menggunakan alat uji HTTP/2 di situs KeyCDN HTTP/2 Test.

Hasilnya menunjukkan bahwa website saya sudah mendukung protokol HTTP/2 dan ekstensi ALPN.

Apa Itu HTTP/2?

HTTP/2 adalah pembaruan besar pertama pada protokol HTTP sejak HTTP/1.1 diterbitkan pada tahun 1997. Protokol ini dirancang untuk mengatasi pertumbuhan pesat web dan membawa berbagai peningkatan pada efisiensi, kecepatan, dan keamanan.

1. Bentuk Biner

HTTP/2 menggunakan format biner, bukan teks seperti HTTP/1.1. Hal ini membuat komunikasi antara server dan browser lebih efisien karena data dikodekan dalam format yang lebih ringkas dan cepat diproses.

2. Multiplexing

Dengan fitur multiplexing, HTTP/2 memungkinkan banyak permintaan dikirim secara paralel melalui satu koneksi TCP. Pada HTTP/1.1, setiap permintaan biasanya harus menunggu giliran untuk diproses, tetapi dengan HTTP/2, beberapa permintaan dapat dikirim dan diproses secara bersamaan, mengurangi waktu tunggu dan mempercepat pemuatan halaman.

3. Kompresi Header (HPACK)

HTTP/2 menggunakan teknologi HPACK untuk mengompresi header, yang merupakan bagian metadata dari setiap permintaan HTTP. Dengan mengurangi ukuran header, HTTP/2 mengurangi overhead dan mempercepat transfer data antara server dan browser.

4. Server Push

Server push memungkinkan server mengirimkan data ke browser sebelum diminta oleh pengguna. Misalnya, jika browser meminta halaman utama, server dapat secara proaktif mengirimkan file CSS atau JavaScript yang diperlukan tanpa harus menunggu permintaan tambahan dari browser. Hal ini mengurangi waktu loading halaman.

5. Ekstensi ALPN (Application Layer Protocol Negotiation)

ALPN adalah teknologi yang memungkinkan negosiasi protokol lebih cepat saat membuat koneksi terenkripsi (misalnya, HTTPS). Dengan ALPN, server dan browser dapat langsung menentukan bahwa mereka akan menggunakan HTTP/2 selama proses handshake TLS, mempercepat waktu koneksi.

6. Pengurangan Round Trip Time (RTT)

Dengan HTTP/2, jumlah perjalanan bolak-balik (RTT) antara server dan browser berkurang, sehingga website dapat dimuat lebih cepat. HTTP/1.1 memerlukan lebih banyak RTT untuk menangani beberapa permintaan sekaligus, sedangkan HTTP/2 mengoptimalkannya dengan fitur multiplexing.

Apa Itu HTTP/1.1?

Sebelum HTTP/2, protokol yang paling banyak digunakan adalah HTTP/1.1, yang diperkenalkan pada tahun 1997. Protokol ini memiliki beberapa keterbatasan, di antaranya:

  • Koneksi Terpisah untuk Setiap Permintaan: Setiap file (gambar, CSS, JavaScript) memerlukan permintaan HTTP terpisah, yang memperlambat pemuatan halaman karena terlalu banyak permintaan ke server.
  • Head-of-Line Blocking: Jika satu permintaan mengalami keterlambatan, permintaan lain yang berada dalam antrean akan ikut tertunda.
  • Overhead Header yang Besar: Setiap permintaan HTTP memiliki header yang besar, menyebabkan peningkatan data yang dikirim bolak-balik antara server dan browser.
Dengan keterbatasan ini, HTTP/1.1 sering kali membutuhkan teknik tambahan seperti domain sharding dan asset concatenation untuk mengoptimalkan performa.

Perbedaan HTTP/1.1 dan HTTP/2

Sebelum HTTP/2 banyak digunakan, sebelumnya ada HTTP/1.1 yang telah lebih dulu diluncurkan, tetapi memiliki beberapa kekurangan.

1. Bentuk Biner

HTTP/2 menggunakan format biner, bukan teks seperti HTTP/1.1. Hal ini membuat komunikasi antara server dan browser lebih efisien karena data dikodekan dalam format yang lebih ringkas dan cepat diproses.

2. Multiplexing

Dengan fitur multiplexing, HTTP/2 memungkinkan banyak permintaan dikirim secara paralel melalui satu koneksi TCP. Pada HTTP/1.1, setiap permintaan biasanya harus menunggu giliran untuk diproses, tetapi dengan HTTP/2, beberapa permintaan dapat dikirim dan diproses secara bersamaan, mengurangi waktu tunggu dan mempercepat pemuatan halaman.

3. Kompresi Header (HPACK)

HTTP/2 menggunakan teknologi HPACK untuk mengompresi header, yang merupakan bagian metadata dari setiap permintaan HTTP. Dengan mengurangi ukuran header, HTTP/2 mengurangi overhead dan mempercepat transfer data antara server dan browser.

4. Server Push

Server push memungkinkan server mengirimkan data ke browser sebelum diminta oleh pengguna. Misalnya, jika browser meminta halaman utama, server dapat secara proaktif mengirimkan file CSS atau JavaScript yang diperlukan tanpa harus menunggu permintaan tambahan dari browser. Hal ini mengurangi waktu loading halaman.

5. Ekstensi ALPN (Application Layer Protocol Negotiation)

ALPN adalah teknologi yang memungkinkan negosiasi protokol lebih cepat saat membuat koneksi terenkripsi (misalnya, HTTPS). Dengan ALPN, server dan browser dapat langsung menentukan bahwa mereka akan menggunakan HTTP/2 selama proses handshake TLS, mempercepat waktu koneksi.

6. Pengurangan Round Trip Time (RTT)

Dengan HTTP/2, jumlah perjalanan bolak-balik (RTT) antara server dan browser berkurang, sehingga website dapat dimuat lebih cepat. HTTP/1.1 memerlukan lebih banyak RTT untuk menangani beberapa permintaan sekaligus, sedangkan HTTP/2 mengoptimalkannya dengan fitur multiplexing.

Mengapa Fitur "Combine CSS" di WP Rocket Tidak Disarankan untuk HTTP/2?

Karena HTTP/2 mendukung multiplexing, penggabungan file CSS menjadi satu tidak lagi memberikan manfaat signifikan seperti pada HTTP/1.1. Justru, jika kamu menggabungkan semua file CSS, hal ini bisa memperlambat waktu pemuatan halaman karena browser harus menunggu file gabungan tersebut selesai dimuat sebelum merender halaman.

Apa yang Harus Kamu Lakukan?

Untuk mengoptimasi website menggunakan fitur Combine CSS di plugin WP Rocket, maka ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan.

1. Periksa Dukungan HTTP/2

Gunakan alat seperti KeyCDN HTTP/2 Test untuk memastikan apakah website kamu sudah mendukung HTTP/2.

setting fitur combine CSS pada WordPress

Jika hasilnya hijau seperti pada gambar di atas, maka kamu tidak perlu mengaktifkan fitur "Combine CSS" pada plugin WP Rocket.

2. Evaluasi Pengaturan WP Rocket

Jika website kamu sudah menggunakan HTTP/2, sebaiknya kamu tidak mengaktifkan fitur "Combine CSS" karena bisa berlawanan dengan manfaat protokol HTTP/2.

3. Fokus pada Optimasi Lain

Sebagai gantinya, pertimbangkan fitur WP Rocket lainnya seperti Minify CSS, Remove Unused CSS, atau Lazy Load untuk hasil yang lebih optimal.

Menggabungkan atau Combine CSS perlu atau Tidak?

Saat menggunakan HTTP/1.1, penggabungan file (concatenation) menjadi praktik yang disarankan untuk mengurangi jumlah permintaan HTTP. Namun, pada HTTP/2, praktik ini tidak lagi diperlukan karena protokol ini dapat menangani banyak permintaan sekaligus dengan lebih efisien.

Meskipun ada perdebatan apakah menggabungkan file dalam kelompok kecil masih bermanfaat, sebaiknya kamu menguji waktu muat website dengan dan tanpa penggabungan file untuk melihat mana yang lebih optimal.

WP Rocket sendiri memberikan pengingat bahwa jika website kamu menggunakan HTTP/2, kamu tidak disarankan mengaktifkan fitur "Combine CSS" atau "Combine JavaScript".

Jika server kamu masih menggunakan HTTP/1.1, kamu bisa mencoba mengaktifkannya. Namun, perlu diperhatikan bahwa pengaturan ini tidak selalu kompatibel dengan semua tema atau plugin.

Mengapa PageSpeed Insights atau GTmetrix Masih Menyarankan Penggabungan File?

Beberapa alat pengujian kecepatan seperti PageSpeed Insights, Pingdom Tools, atau GTmetrix mungkin masih menyarankan penggabungan file CSS/JS. Hal ini terjadi karena alat-alat tersebut belum selalu menyesuaikan rekomendasi mereka berdasarkan deteksi HTTP/1 atau HTTP/2.

Jadi, jangan hanya fokus pada skor PageSpeed Insights, tetapi perhatikan waktu pemuatan aktual website untuk mendapatkan hasil terbaik.

Domain Sharding Tidak Lagi Dibutuhkan

Domain sharding adalah teknik membagi aset ke beberapa subdomain untuk mempercepat pemuatan halaman. Pada HTTP/2, praktik ini tidak lagi efektif karena HTTP/2 dapat menangani banyak permintaan melalui satu koneksi TCP.

Apakah Masih Perlu CDN?

Meskipun CDN sering kali menggunakan domain sharding, CDN tetap penting di era HTTP/2. CDN membantu mempercepat akses website dengan menyajikan aset dari lokasi server yang lebih dekat dengan pengguna. Namun, tidak perlu lagi membuat beberapa subdomain hanya untuk melayani aset statis karena hal tersebut justru dapat menambah waktu DNS lookup.

Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa meskipun fitur "Combine CSS" terdengar menarik, memilih pengaturan yang tepat harus disesuaikan dengan kondisi teknis website, termasuk apakah website tersebut sudah menggunakan protokol HTTP/2. Dengan memahami bagaimana WP Rocket berinteraksi dengan HTTP/2, kamu bisa membuat keputusan yang lebih bijak untuk meningkatkan performa website kamu.

Cara Membuat Laporan SEO (SEO Report) Terlengkap 2025

Laporan SEO sangat penting untuk memahami seberapa efektif strategi pencarian organik yang dijalankan. Dengan laporan ini, bisa terlihat tren, peluang, dan masalah yang perlu diperbaiki.

Namun, membuat laporan SEO bisa cukup rumit.

Mulai dari menyusun struktur laporan, memilih metrik yang tepat, hingga mengumpulkan data, ada banyak hal yang harus diperhatikan.

Artikel ini akan membahas proses-proses tersebut agar lebih mudah dalam menyusun laporan SEO yang informatif, baik untuk klien maupun tim internal.

Apa itu laporan SEO?

Laporan SEO adalah ringkasan metrik tertentu yang menunjukkan kinerja sebuah website dalam hasil pencarian. Metrik ini mencakup lalu lintas organik, backlink, peringkat kata kunci, dan lainnya.

Laporan ini membantu melacak efektivitas strategi SEO yang dijalankan serta mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.

Laporan SEO bisa disajikan dalam berbagai format, seperti PDF atau slide presentasi. Contohnya seperti ini:

Slide Ringkasan Lalu Lintas di Contoh Laporan SEO

Atau gunakan spreadsheet dan dokumen tertulis:

Laporan Backlink Dibuat di Google Documents Menampilkan grafik dan data terkait backlink

Kamu juga dapat menghasilkan dashboard data SEO otomatis menggunakan alat pelaporan SEO seperti SEMRUSH atau Google Looker Studio . 

Laporan SEO SEMRUSH PDF yang menampilkan grafik data situs web

Laporan SEO bisa dibuat secara mingguan, bulanan, atau bahkan triwulanan. Namun, banyak bisnis lebih memilih laporan bulanan.

Terlepas dari format dan frekuensi pelaporannya, laporan SEO umumnya mencakup beberapa bagian utama, seperti:

  • Ringkasan eksekutif: Gambaran umum temuan utama dalam laporan
  • Ringkasan trafik: Data tentang jumlah, kualitas, dan sumber trafik website
  • Peringkat kata kunci: Informasi mengenai kata kunci yang berhasil diperingkatkan
  • Konversi: Data tentang seberapa banyak trafik yang menghasilkan penjualan, pendaftaran, atau konversi lainnya
  • Backlink: Detail jumlah dan kualitas tautan eksternal yang mengarah ke website
  • Konten: Analisis konten yang paling efektif dalam menarik trafik atau konversi serta alasannya
  • SEO teknis: Evaluasi kecepatan situs, responsivitas mobile, dan faktor teknis lain yang memengaruhi SEO
  • Rekomendasi: Saran spesifik untuk meningkatkan kinerja SEO ke depannya

Laporan ini membantu memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang efektivitas strategi SEO yang dijalankan dan langkah-langkah yang bisa diambil untuk perbaikan.

Laporan SEO juga bisa dilengkapi dengan visualisasi data. Grafik, bagan, dan tabel dapat membantu menyajikan data SEO yang kompleks agar lebih mudah dipahami. Terutama bagi klien atau pemangku kepentingan yang mungkin tidak terlalu familiar dengan konsep SEO.

Contohnya, grafik berikut menunjukkan penurunan jumlah URL yang dikategorikan "baik" dari segi pengalaman pengguna. Meskipun klien tidak memahami Core Web Vitals secara mendalam, mereka tetap bisa melihat bahwa ada masalah yang perlu diperbaiki.

Situs Audit Core Web Vitals Bar Chart in SEO Report

Mengapa pelaporan SEO penting?

Laporan SEO yang rutin sangat penting karena memungkinkan untuk:

  • Dengan cepat mengidentifikasi dan merespons penurunan trafik atau peringkat kata kunci
  • Menunjukkan ROI dari upaya SEO yang dilakukan
  • Mendukung permintaan anggaran yang lebih besar
  • Mengetahui format dan jenis konten yang paling efektif
  • Memantau kesehatan teknis situs agar tetap optimal
  • Melacak kinerja kompetitor

Laporan SEO yang teratur memudahkan semua pihak yang terlibat dalam proyek untuk memahami apa yang berhasil, apa yang perlu diperbaiki, dan tugas mana yang harus diprioritaskan.

Jika bekerja dengan klien, laporan ini menjadi cara yang jelas dan mudah dipahami untuk menunjukkan manfaat dari strategi SEO yang diterapkan.

Sementara jika berhadapan dengan pemangku kepentingan, laporan ini membantu dalam membenarkan alokasi anggaran yang lebih besar untuk tugas-tugas bernilai tinggi.

Cara membuat laporan SEO

Membuat laporan SEO adalah proses yang terdiri dari beberapa langkah, mulai dari memilih metrik yang tepat, mengumpulkan data, hingga menyusun laporan. Bahkan, ada opsi untuk mengotomatisasi pelaporan SEO agar lebih efisien.

Mari kita bahas setiap langkahnya secara lebih mendetail.

1. Pilih Metrik SEO yang Tepat

Ada banyak metrik SEO yang bisa dimasukkan dalam laporan. Namun, penting untuk hanya menyertakan metrik yang paling relevan bagi perusahaan atau klien. Hal ini agar laporan tetap fokus, tidak membebani pembuat laporan, serta mudah dipahami oleh pembacanya.

Pemilihan metrik bergantung pada tujuan yang ingin dicapai. Misalnya, jika fokus utama adalah mendapatkan backlink, maka jumlah backlink yang diperoleh dalam periode tertentu akan menjadi bagian utama dari laporan.

Berikut beberapa metrik dasar yang umumnya digunakan:

Conversion Rate: Persentase pengunjung yang melakukan tindakan yang diinginkan di situs, seperti pembelian atau pendaftaran newsletter. Metrik ini menunjukkan efektivitas trafik dalam menghasilkan konversi yang berdampak pada bisnis. 

Organic Click: Jumlah klik yang diterima halaman website dari hasil pencarian organik. Metrik ini mengukur seberapa besar trafik yang diperoleh dari pencarian dan menunjukkan efektivitas strategi SEO.

Click-through rate (CTR): Persentase pencari yang mengklik website setelah melihatnya di hasil pencarian. CTR membantu memahami daya tarik halaman bagi pengguna, sekaligus mengidentifikasi area yang bisa ditingkatkan, seperti judul halaman atau meta deskripsi.

Infografis membandingkan jumlah pengunjung dengan jumlah pengunjung yang mengonversi

Keyword ranking: Posisi halaman website dalam hasil pencarian untuk kata kunci tertentu. Metrik ini menunjukkan seberapa terlihat konten dan halaman di mesin pencari, yang berdampak langsung pada jumlah klik organik.

Backlink: Tautan dari situs eksternal yang mengarah ke website. Backlink berkualitas tinggi dapat meningkatkan otoritas situs dan membantu memperbaiki peringkat pencarian.

Diagram menggambarkan tautan internal dalam situs web, tautan eksternal dari situs web Anda ke situs web eksternal, dan backlink dari situs web eksternal ke situs web Anda.

Site Health: Sekumpulan metrik yang mengukur seberapa aman, mudah digunakan, dan teroptimasi sebuah website. Memantau metrik ini membantu dalam mengidentifikasi serta memperbaiki masalah teknis, crawling, dan pengindeksan dengan cepat.

Authority Score: Metrik eksklusif dari Semrush yang menilai kualitas keseluruhan sebuah website atau halaman berdasarkan jumlah dan kualitas backlink, trafik organik, serta indikator lainnya. Metrik ini membantu memahami daya saing website dibandingkan dengan situs lain.

2. Kumpulkan data SEO

Mengumpulkan data SEO memerlukan berbagai alat. Google Search Console (GSC) dan Google Analytics 4 (GA4) membantu dalam melacak trafik dan konversi secara akurat, sementara untuk memantau peringkat kata kunci, backlink, serta berbagai metrik lainnya dapat dibantu dengan beberapa alat SEO lain.

Google Search Console: Melacak Klik Organik dan Rata-Rata CTR

Google Search Console adalah alat gratis yang dapat digunakan untuk melacak jumlah klik organik dan rata-rata click-through rate (CTR) suatu halaman. CTR rata-rata menunjukkan persentase tampilan halaman di hasil pencarian yang menghasilkan klik dari pengguna.

Untuk mulai mengumpulkan data:

  • Klik tab "Pages" di dasbor utama untuk melihat data performa halaman.
  • Ikuti panduan kami tentang GSC untuk menyiapkan properti situs.
  • Masuk ke akun GSC dan buka menu "Search results" di bawah tab "Performance".
  • Centang kotak "Total clicks" dan "Average CTR" di bagian atas.
  • Atur rentang waktu laporan di bagian "Date".
Dasbor Konsol Pencarian Google Dengan Laporan Hasil Pencarian Terbuka dan Kotak "Tanggal", "Total Klik", "Rata -Rata CTR", dan "Halaman" disorot

Sekarang, data klik organik dan rata-rata CTR halaman sudah bisa dilihat untuk periode tertentu.

Klik "Export" di pojok kanan atas untuk mengekstrak data dalam berbagai format, seperti Excel, Google Sheets, atau CSV, guna analisis lebih lanjut.

Dengan data ini, kamu bisa menunjukkan kepada klien atau pemangku kepentingan internal bahwa strategi SEO yang dijalankan berhasil meningkatkan kunjungan organik dari audiens yang ditargetkan. Selain itu, halaman penting seperti halaman produk atau harga juga mendapatkan lebih banyak trafik.

Jika jumlah klik ke halaman utama menurun, data ini bisa menjadi bukti konkret untuk mengalokasikan lebih banyak anggaran ke area yang memerlukan optimasi.

Google Analytics: Lacak Kunjungan dan Interaksi Situs

Google Analytics 4 (GA4) adalah alat gratis lain dari Google yang digunakan untuk melacak kunjungan dan interaksi di website serta aplikasi. GA4 juga memberikan wawasan mengenai sumber trafik, jumlah pengunjung, dan metrik lainnya.

GA4 juga bisa digunakan untuk memantau serta melaporkan tingkat konversi.

Untuk memulainya:

  1. Siapkan GA4 dan pelacakan konversi terlebih dahulu.
  2. Setelah GA4 berjalan, navigasikan ke "Reports" > "Engagement" > "Landing page" melalui bilah navigasi di sebelah kiri.
Navigasi Dasbor Google Analytics dengan ikon "Laporan", "Keterlibatan", dan "Halaman Arahan" disorot

Sekarang, kamu akan masuk ke dasbor utama "Landing page".

  1. Klik pengaturan rentang tanggal di pojok kanan atas untuk menyesuaikan periode data yang ditampilkan oleh GA4.
  2. Kolom "Landing page" menampilkan jalur halaman yang dikunjungi pengguna.
  3. Kolom "Key events" menampilkan jumlah konversi, yang disebut key events di GA4.

Di bagian atas kolom ini, kamu bisa melihat total jumlah konversi untuk seluruh situs, sementara di bawahnya terdapat jumlah konversi untuk setiap halaman individu.

Laporan halaman arahan GA4 dengan kotak rentang tanggal, kolom "halaman arahan", dan kolom "Events Key Events" disorot

Kamu juga bisa klik tombol "All events" di bagian atas kolom "Key events" untuk memilih jenis konversi tertentu yang ingin ditampilkan.

Di sini, akan muncul daftar semua event konversi yang sebelumnya telah dibuat, sehingga kamu bisa menganalisis performa masing-masing berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan.

Semua menu dropdown acara diklik dan disorot

Jika ingin melihat konversi dari sumber trafik tertentu, seperti pencarian organik, kamu bisa menyaring data agar lebih fokus pada hasil dari upaya SEO. Ini akan membantu klien atau pemangku kepentingan memahami bagaimana strategi SEO berkontribusi pada pertumbuhan bisnis.

Untuk mengaturnya:

  1. Klik tombol "Add filter +".
  2. Pilih "Session default channel group" sebagai Dimension.
  3. Pilih "exactly matches" sebagai Match Type.
  4. Pilih "Organic Search" dari daftar sumber trafik di kotak "Value".
  5. Klik "Apply" untuk menampilkan hanya data trafik dan konversi yang berasal dari pencarian organik.
Tambahkan tombol filter yang diklik dan disorot, Bangun sidebar filter yang ditampilkan, dan panah menunjuk untuk menerapkan tombol

Untuk mengekspor atau membagikan data ini, klik tombol "Share this report" di pojok kanan atas.

Data yang telah diekspor bisa digunakan untuk analisis lebih lanjut atau dimasukkan langsung ke dalam laporan SEO agar lebih komprehensif.

Bagikan tombol diklik dan bagikan opsi di sidebar yang disorot

Organic Traffic: Temukan kata kunci 'Not Provided'

GA4 memberikan data yang sangat terbatas mengenai kata kunci yang mendorong klik organik ke situs. Demi alasan privasi, sebagian besar kata kunci ini ditandai sebagai "not provided", sehingga tidak bisa langsung diakses melalui GA4.

Tidak disediakan baris kata kunci dalam laporan Google Analytics

Tapi bagaimana jika ingin menggabungkan URL halaman, kata kunci yang mendatangkan trafik, dan metrik keterlibatan halaman dalam satu dasbor laporan SEO?

Di sinilah Semrush’s Organic Traffic Insights bisa membantu, karena alat ini secara otomatis mengumpulkan semua data tersebut dalam satu tempat.

Untuk memulainya:

  1. Klik "Get Insights" untuk melihat data yang dikumpulkan.
  2. Buka Organic Traffic Insights di Semrush.
  3. Masukkan nama domain yang ingin dianalisis.
Alat wawasan lalu lintas organik semrush mulai

Ikuti instruksi di dalam alat untuk menghubungkan akun Google. Setelah akses diberikan, pilih properti yang ingin ditautkan untuk mulai mengintegrasikan data dari Google Analytics dan Google Search Console ke dalam Organic Traffic Insights.

Popup Pengaturan Wawasan Lalu Lintas Organik dengan Akun Google Connected

Setelah terhubung, kampanye Organic Traffic Insights akan menampilkan semua data dan analitik website dalam satu dashboard, memudahkan pemantauan performa SEO secara menyeluruh.

Laporan Lalu Lintas Pencarian Organik Menampilkan Tinjauan Metrik dan Tabel Halaman Pendaratan

Sekarang, semua kata kunci—termasuk yang sebelumnya "not provided"—yang mendatangkan trafik ke halaman tertentu bisa ditemukan.

Caranya: Klik angka di bawah kolom Semrush atau GSC untuk setiap URL halaman guna melihat detail kata kunci yang berkontribusi pada trafik organik.

Laporan halaman arahan yang menampilkan grafik sesi dan tabel kata kunci

Seluruh data ini bisa diekspor untuk analisis lebih lanjut dalam laporan SEO.

Dengan menggunakan Organic Traffic Insights, data dari Google Analytics (GA), Google Search Console (GSC), dan Semrush dapat digabungkan dalam satu tempat, memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang performa SEO website.

 

Prinsip dan Kemampuan sebagai Leader yang Disegani

 "Ilmu ada tiga tahapan. Jika seseorang memasuki tahap pertama, dia akan sombong. Jika dia memasuki tahap kedua, maka dia akan rendah hati. Jika dia memasuki tahap ketiga, maka dia akan merasa dirinya tidak ada apa-apanya."

arti leader

Leader adalah seseorang yang memegang keputusan tertinggi dan memiliki kewenangan dalam menentukan arah progress tim berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan. 

Berbekal dari beragam pengalaman, terutama sebagai CEO di ANGPHOT, serta project manager dalam proyek Wikibility dari Wikimedia Foundation, mengajarkan saya banyak hal dalam memahami prinsip dan kemampuan seorang leader.

Kemampuan yang harus dimiliki leader

kemampuan yang harus dimiliki leader

Pertama, mengenai arti menjadi seorang leader bagi tim atau anggotanya. Saya memahami bahwa menjadi seorang leader tidak hanya perkara mempertimbangkan dan mengambil keputusan krusial, melainkan juga memikirkan dampaknya bagi anggota tim.

Selama proyek, saya memahami pentingnya mengambil keputusan yang tidak merugikan satu pihak, tapi juga tidak menguntungkan hanya satu pihak. Membuat "keputusan adil" adalah hal yang sulit dilakukan, terutama oleh orang-orang yang baru terjun dalam dunia yang mengharuskannya memimpin.

Tak jarang, saya menjumpai kepemimpinan yang hanya condong menguntungkan dirinya. Hingga akhirnya, banyak anggota tim meninggalkannya. Ini menjadi pembelajaran, betapa pentingnya untuk bersikap bijaksana dan adil untuk semua pihak.

Kelihatannya remeh, tetapi setiap keputusan kita akan berdampak pada banyak pihak yang bekerja sama dengan kita.

Baca juga: Cerita Russian Sleep Experiment: Mitos atau Fakta?

Kedua, leader adalah seseorang yang mampu memanusiakan anggotanya. Dalam artian memanusiakan adalah memberikan kesempatan yang setara untuk setiap anggota dalam timnya. Misal, dalam proses pengembangan ANGPHOT, banyak sekali event atau suatu program yang diikuti. 

Tentunya ini akan menjadi anomali bagi anggota tim lain yang tidak mendapat kesempatan untuk mengikuti kegiatan tersebut dan mendapat keuntungannya.

Seorang leader harus mampu melihat potensi masing-masing anggota timnya, serta memberikan kesempatan yang setara bagi mereka untuk show up. Terutama jika dalam tim tersebut berisi orang-orang dengan karakter dominan.

Ketiga, seorang leader harus mampu menerima dan mempertimbangkan pendapat anggota tim. Cukup banyak saya jumpai seorang leader tidak menyukai apabila keputusannya kurang begitu diterima oleh anggota, dan memaksakannya.

Ini merupakan hal yang cukup sulit, karena kita harus berusaha menyatukan banyak kepala. Maka, sebagai seorang leader harus mampu melihat celah yang menjadi jalan tengahnya, sebuah keputusan yang tidak merugikan satu pihak atau hanya menguntungkan satu pihak yang lain.

Keempat, seorang leader harus dapat bersikap tegas dan tidak mudah baper. Ini membutuhkan tingkat kesabaran yang sangat luas, kebijaksanaan yang tinggi, serta rasa ikhlas yang tiada batas. Para pemimpin yang lahir dari pengalaman akan membentuk mereka menjadi pribadi yang tangkas.

Seperti Pak Jokowi, misalnya. Banyak pandangan masyarkat menilai beliau merupakan salah satu pemimpin negara yang ikhlas dan bijaksana. Ini kemungkinan besar tidak dipungkiri dari pelajaran yang Beliau banyak rasakan, misal dari rasa sakit, tidak dihargai dalam fraksi partainya sendiri, atau bahkan sering menjadi sasaran celaan bagi sebagian orang.

Terlepas dari isu buruk yang beredar, prestasi Beliau sebenarnya sangat mengagumkan, dan cara kepemimpinan beliau yang "tersembunyi" dalam membalas setiap lawannya juga luar biasa.

Kelima, sebisa mungkin seorang leader lahir secara independen, dan anggota tim yang ada di dalam kelompoknya minimal 60% adalah orang-orangnya. Dengan demikian, seorang leader tidak akan terancam kehilangan identitas atau fungsinya sebagai kepala.

Case semacam ini bisa kita amati dari problem kepemimpinan era Pak Jokowi dan Pak Prabowo. Setiap tindakan yang diambil Pak Jokowi tidak bisa sebebas Pak Prabowo, misal dalam perkara penangkapan "tikus negara," perkara makan siang gratis, serta berbagai program lainnya.

Baca juga: 9 Cara Menghadapi Lingkungan Kerja Toxic

Sikap yang seharusnya dihilangkan sebagai leader

sikap yang harus dihindari leader

Berbagai tantangan dan rasa sakit membentuk pribadi saya perlahan memahami setiap pembelajaran di dalam proses saya memimpin orang lain. 

Memahami bahwa sikap-sikap tertentu menjadikan seseorang tidak layak memimpin orang lain. Sikap-sikap ini hanya berdasarkan pengalaman saya.

Pertama, sebagai seorang leader jangan hanya memikirkan keuntungan diri sendiri. Di dalam mengambil suatu keputusan, jangan hanya condong dalam satu kelompok. Paling buruk adalah membiarkan ego berperan di dalam pengambilan keputusan. Ini akan menyebabkan hilang respect dari anggota, atau anggota tim hanya sekadar menjalankan kewajibannya.

Kedua, sebagai seorang leader itu adalah jiwa yang memiliki rasa ikhlas paling besar lah yang akan memang. Dalam setiap proses yang notabene seperti pertempuran ini, apabila kita masih memiliki rasa pamrih, maka kita akan terasa berat untuk membuat suatu keputusan. Di sisi lain kita mempertimbangkan kebaikan orang lain, kita juga harus mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan risiko terburuk.

Ketiga, rentan sekali seorang leader bersikap manipulatif. Rasa ketidakpercayaan kita terhadap seorang individu akan membesar, atau sebaliknya. Apabila menghadapi hal seperti ini dengan disertai "rasa lebih baik dari orang lain" atau "sombong", maka dapat dipastikan kita akan terus merasa sakit.

Tegas dalam memimpin adalah poin utama agar identitas kita tidak menghilang. Namun, ini juga terkadang sulit dilakukan, terutama apabila kita tidak memiliki orang-orang yang akan mendukung keputusan kita karena kita adalah minoritas di sana. Case Pak Jokowi adalah contoh kompleks dari perkara ini.

Sisi kemanusiaan kita akan ditantang saat kita diamanahi menjadi seorang leader. Berbagai keputusan yang kita ambil akan memberikan dampak tidak hanya sebagian orang, tetapi keseluruhan. Kita harus mampu melihat dan mempertimbangkan berbagai risiko, bahkan tidak jarang harus mengalah untuk menjaga ritme kerja sama tim.

Bagaimana menjadi leader yang baik? Sederhana, kita hanya harus belajar menghargai orang lain, serta manajemen tim, manajemen risiko, serta bijaksana dalam mengambil suatu keputusan.